Ternate, 15 Desember 2025 – Kota Ternate berhasil masuk dalam daftar 25 Kabupaten/Kota Pangan Aman Tingkat Nasional Tahun 2025. Dari wilayah Indonesia Timur, hanya Kabupaten Kolaka dan Kota Ternate yang meraih capaian tersebut, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pangan bagi masyarakat.

Sekretaris daerah dan para pimpinan OPD mengikuti wawancara & verifikasi akhir Penilaian Kota Pangan Aman

Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. H. Rizal Marsaoly, MM, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang berkelanjutan serta kebijakan daerah yang berpihak pada kesehatan masyarakat.

“Keamanan pangan merupakan aspek strategis yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga menyangkut citra daerah dan keberlanjutan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat, kebijakan yang terarah, serta pengawasan yang konsisten,” ujar Rizal.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan sejumlah kebijakan strategis, antara lain memasukkan isu keamanan pangan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, menyusun regulasi peta rawan pangan, serta melaksanakan inspeksi dan pengawasan pangan secara rutin. Upaya tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan didukung alokasi anggaran hingga tingkat kelurahan melalui Dana Kelurahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr. Fathiyah Suma, M.Kes, menyampaikan bahwa proses verifikasi akhir telah dilaksanakan dan saat ini pemerintah daerah tengah menyiapkan tahapan lanjutan.

“Verifikasi akhir sudah dilakukan dan pengumuman resmi direncanakan pada akhir Desember 2025,” jelas dr. Fathiyah.

Ia menambahkan, strategi pangan aman di Kota Ternate dilaksanakan melalui pengawasan rantai pangan dari hulu hingga hilir, peningkatan kapasitas pelaku usaha pangan, edukasi dan literasi pangan aman kepada masyarakat, penguatan kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan pangan lokal yang aman dan bermutu.

Dinas Kesehatan Kota Ternate bersama perangkat daerah terkait berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan dan pembinaan guna menjamin ketersediaan pangan yang aman, bermutu, dan layak konsumsi sebagai bagian dari upaya 
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.